Daftar Isi
Dari semua proses geologi yang sedang berlangsung, salah satu yang paling terkenal adalah yang terjadi di Afrika, di mana celah bawah tanah raksasa membelah benua ini menjadi dua bagian, sehingga memunculkan 'benua baru'. Lembah Celah Raksasa di Afrika merupakan celah benua terbesar di planet ini dan telah mengubah bentuk Bumi.
Para ahli geologi tidak begitu mengerti mengapa hal ini terjadi, karena retakan ini tidak seperti retakan lainnya di dunia. Namun, sebuah penelitian terbaru dari Departemen Geosains Virginia Tech tampaknya telah menemukan penjelasannya.
Studi menjelaskan kemunculan 'benua baru' di Afrika
Lembah Celah Besar, yang terletak di Afrika Timur, merupakan patahan geologi yang mengesankan yang membentang ribuan kilometer dari utara ke selatan. Tidak seperti celah lainnya, deformasi di wilayah ini terjadi secara tegak lurus dan sejajar dengan pergerakan lempeng tektonik.
Lempeng tektonik adalah blok-blok besar kerak bumi yang bergerak perlahan dari waktu ke waktu. Pergerakan ini dapat menghasilkan interaksi yang kompleks, menyebabkan gempa bumi, pembentukan gunung, dan bahkan pembukaan celah besar, seperti yang terjadi di Lembah Celah.
Lihat juga: Apa makna tersembunyi dari mata Yunani? Apa yang sebenarnya menarik perhatiannya?Ketika lempeng-lempeng tersebut bergerak terpisah, kerak bumi meregang dan patah, menciptakan sistem patahan di sepanjang lembah. Patahan-patahan ini memungkinkan lempeng-lempeng tersebut bergerak dan, akibatnya, gempa bumi sering terjadi di wilayah tersebut.
Selain gempa bumi, Great Rift Valley juga ditandai dengan gunung berapi, danau, dan lanskap yang mengesankan. Aktivitas vulkanik umum terjadi di wilayah ini karena adanya titik panas dan melemahnya kerak bumi.
Bulu super Afrika
Para ahli geologi menjelaskan bahwa deformasi unik ini menunjukkan bahwa lempeng ditarik ke berbagai arah secara bersamaan, sesuatu yang tidak biasa terjadi di daerah lain di permukaan Bumi. Juga disebutkan bahwa modifikasi ini merupakan hasil dari aktivitas arus panas yang disebut "African Super Plume".
Arus panas ini berasal dari dalam Bumi, menghangatkan permukaan. Arus ini terdiri dari massa mantel panas yang memanjang dari barat daya ke timur laut benua Afrika.
Di sepanjang jalurnya, massa mantel yang meleleh sebagian ini menjadi lebih dangkal dan memungkinkan mantel di bawahnya untuk bergerak. Aliran inilah yang menyebabkan deformasi paralel anomali ke arah utara di Lembah Celah Besar.
Penemuan ini dibuat oleh tim ilmuwan dari Virginia Tech, yang menggunakan pemodelan 3D untuk lebih memahami pembentukan dan evolusi Lembah Rift.
Bagaimana celah itu ditemukan?
Para peneliti percaya bahwa pembagian ini dimulai beberapa tahun yang lalu dan, menurut penelitian, dalam waktu sekitar lima juta tahun, Afrika akan terbagi menjadi dua benua yang berbeda.
Penemuan awal terjadi pada tahun 2005, setelah letusan gunung berapi Dabbahu, yang membuka celah besar hanya dalam waktu lima hari. Sejak saat itu, beberapa patahan lain muncul di sepanjang Great Rift Valley. Perpecahan ini akan menghasilkan pembentukan samudra baru, seperti yang disarankan oleh para ilmuwan.
Di Kenya pada tahun 2019, sebuah retakan besar muncul, memotong sebuah lembah dan mengganggu jalan utama di wilayah tersebut. Retakan ini merupakan salah satu dari banyak titik lemah di sepanjang area tersebut.
Lihat juga: 10 ciri-ciri umum pada orang yang SANGAT cerdasWilayah ini sedang mengalami proses divergensi lempeng tektonik yang sedang berlangsung, yang akan menyebabkan benua ini terbelah menjadi dua di masa depan. Perpecahan ini merupakan hasil dari aktivitas geologi di sepanjang Great Rift Valley, sebuah formasi kompleks patahan tektonik yang membentang lebih dari 6.000 km dari utara ke selatan, dari Tanduk Afrika ke Mozambik.
Meskipun proses pembelahannya lambat dan terjadi dalam skala waktu geologis, ini adalah contoh menarik dari dinamika Bumi. Memahami fenomena geologis ini dapat membantu kita lebih memahami evolusi planet kita dan kekuatan-kekuatan yang membentuk permukaannya dari waktu ke waktu.